Istiqomah dan Cara Menjaganya
Arti Istiqomah dalam Islam dan cara menjaganya itu penting. Mungkin saja di antara kita pernah atau bahkan juga kerap mendengar kata istiqomah dalam satu aktivitas, umumnya pada aktivitas yang memiliki kandungan unsur agama serta satu pekerjaan.
Umpamanya mengenai seseorang yang baru masuk islam, orang itu umumnya bakal disebut dengan Muallaf. Orang muallaf ini baru mulai belajar membaca Al-Qur’an serta belajar sholat, selanjutnya rekan-rekan dia yang beragama islam bakal menyampaikan pada orang muallaf itu, ” Mudah-mudahan dapat istiqomah dalam belajar agama. ” Lalu beberapa rekannya yang lain juga mendengar berita itu serta selanjutnya di sosial media ramai mengenai kata istiqomah yang diperuntukkan pada orang muallaf itu.
Arti Istiqomah
Lalu muncul satu pertanyaan, apa sih makna dari istiqomah? Dalam pandangan islam, istiqomah mempunyai makna tegak, lurus atau dalam bhs gaulnya yaitu berkelanjutan. Beberapa ulama besar juga memberi pandangan mereka mengenai makna dari istiqomah :
Istiqomah yaitu tak menyekutukan Allah dengan semua hal yang ada. Cuplikan dari Abu Bakar Ash Shiddiq R. A.Istiqomah itu sebaiknya untuk bertahan dalam satu perintah serta larangan, lalu tidak untuk berpaling dari keduanya. Kutipan dari Umar bin Khattab R. A.
Istiqomah mempunyai makna ikhlas. Kutipan dari Utsman bib Affan R. A.Istiqomah yaitu melakukan satu keharusan tanpa ada terputus. Cuplikan dari Ali bin Abi Thalib R. A.Istiqomah mempunyai 3 jenis makna : Istiqomah dengan lisan (bertahan selalu dalam membaca 2 kalimat syahadat), istiqomah dengan jiwa (senantiasa melakukan beribadah serta ketaatan pada Allah dengan cara terus-menerus tanpa ada pernah terputus) serta istiqomah dengan hati (lakukan semua suatu hal dengan kemauan yang tulus serta jujur). Kutipan dari Ibnu Abbas R. A.Istiqomah yaitu tetaplah jalan pada jalan yang lurus. Cuplikan dari Ar Raghib.Istiqomah yaitu tetaplah dalam ketaatan serta diatas jalan yang lurus dalam melaksanakan ibadah pada Allah SWT. Cuplikan dari An Nawawi yang di ambil dari kitab Riyadhussalihin.Istiqomah yaitu prinsip pada 2 kalimat syahadat serta tauhid hingga berjumpa dengan Allah SWT. Cuplikan dari beberapa Mujahid (orang yang berjihad di jalan Allah).Istiqomah yaitu menyukai serta melaksanakan ibadah pada Allah tanpa ada melihat ke arah yang lain. Cuplikan dari Ibnu Taymiah.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman :
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan : Tuhan kami adalah Allah kemudian mereka istiqomah pada pendirian mereka, jadi malaikat turun pada mereka (dengan mengatakan) : Janganlah kamu merasa takut serta janganlah anda merasa sedih serta bergembiralah kamu (memperoleh) surga yang sudah dijanjikan Allah kepadamu. (Q. S Fushilat : 30)
Ayat ini diperkuat dengan satu hadits, seseorang sahabat ajukan pertanyaan pada Rasulullah SAW :
“Ya Rasulullah SAW tolong sampaikan suatu hal kepadaku yang paling utama dalam islam serta saya tidak akan ajukan pertanyaan lagi pada siapa saja. Nabi menjawab : “Katakanlah saya beriman pada Alah, lalu istiqomah (Berkelanjutan menjalankan perintahnya serta mejauhi larangan).
Istiqomah adalah mereka yang benar-benar meyakini bakal kebenaran agama islam dengan akan tidak menukar keyakinan mereka dengan hal yang lain.
Menurut tafsir ‘Aisar, yang disebut dari istiqomah adalah mereka yang benar-benar meyakini kebenaran agama islam, dengan tak menukar dengan keyakinan lain. Dan berkelanjutan dalam menggerakkan beribadah serta menjauhi kemungkaran, jadi malaikat bakal turun 2 kali padanya.
Intisari dari Kata Istiqomah
Jadi yang dapat kita dapatkan dari itu semuanya yaitu, istiqomah mempunyai makna berkelanjutan dalam lakukan kebaikan. Teguh dalam satu pendirian serta tidak akan tergoyahkan oleh beragam jenis halangan dalam memperoleh ridho Allah Ta’ala.
Jangan pernah salah dalam mengartikan kata istiqomah kedalam suatu yang jelek, satu hal yang jelek jangan sampai didukung serta di beri semangat. Cukup untuk beberapa orang yang berupaya lakukan kebaikan serta diberikan semangat berbentuk kata berkelanjutan serta istiqomah.
Istiqomah yaitu satu prinsip dalam menggerakkan satu program untuk menuju satu tujuan. Istiqomah itu memiliki kandungan :
1) berkelanjutan, hingga secara terus menerus apa yang di anggap baik itu dikerjakan,
2) tahan uji pada godaan-godaan yang mungkin saja jadi penghalang, jadi rintangan kita hingga pada tujuan yang cita-citakan. Dalam kaitan dengan konsentrasi, hidup ini disarankan oleh agama kita untuk mempunyai tujuan. Allah berfirman kalau tak di ciptakan jin serta manusia terkecuali untuk melaksanakan ibadah pada-Nya. Itu maksud hidup kita.
Lalu juga Allah mengingatkan kalau kita di turunkan ke bumi sebagai umat yang paling baik..
Istiqomah itu mengikuti keimanan. Iman naik serta turun, ujian datang serta pergi. Lantas dapat pula disebut kalau istiqomah itu satu diantara ciri keimanan kita teruji atau tidak.
Saat kita tak istiqomah, dapat disebutkan memanglah kalau keimanan kita tak teruji dengan baik. Memanglah istiqomah jadi satu keadaan, satu benteng untuk tunjukkan ketundukan kita pada Allah. Tanda keberagamaan kita atau ketakwaan itu memanglah ada pada sikap istiqomah. Menjalankan suatu hal, sendirian atau ramai-ramai, di beri reward tak di beri reward, sikapnya sama juga. Itulah sikap orang yang istiqomah, yang dibalut dengan tingkah laku ikhlas sebagai hamba.
Dalam satu hadits dikisahkan, sahabat Abdullah al-Tsaqafi meminta nasehat pada Nabi Muhammad saw supaya dengan nasehat itu, ia tak perlu bertanya-tanya lagi masalah agama pada orang lain. Lantas, Rasulullah saw bersabda, ”Qul Amantu Billah Tsumma Istaqim” (Katakanlah, saya beriman pada Allah, serta lantas berlakulah istiqamah!). (H. R. Muslim)
Hadtis itu mengajarkan kita untuk selalu beriman pada Allah swt dan melakukan segala perintah-Nya. Orang yg tidak mempunyai karakter istiqomah sangat merugi lantaran bakal percuma segala usaha serta perjuangannya.
Beberapa kiat Mewujudkan Sikap Istiqomah
Mengikhlaskan kemauan hanya cuma mengharap Allah serta dikarenakan Allah swt. Saat beramal, tidak ada yang ada dalam jiwa serta fikiran kita terkecuali cuma Allah serta Allah. Lantaran keikhlasan adalah pijakan basic dalam bertawakal pada Allah. Mustahil seorang bakal bertawakal, tanpa ada diiringi rasa ikhlas.
Bertahap dalam beramal. Dalam pengertian, saat menjalankan satu ibadah, kita sebaiknya mengawali dari suatu hal yang kecil tetapi teratur. Bahkan juga karakter kerutinan ini bila dilihat butuh, mesti berbentuk sedikit dipaksakan. Hingga bakal terwujud satu amalan yang teratur walau sedikit. Kerutinan berikut yang insya Allah jadi cikal bakalnya keistiqamahan. Seperti dalam bertilawah Al-Qur’an, dalam qiyamul lail serta lain sebagainya ; sebaiknya diawali dari sedikit untuk sedikit, lalu ditingkatkan jadi tambah baik lagi.
Dibutuhkan adanya kesabaran. Lantaran untuk lakukan satu amalan yang berbentuk kontinyu serta teratur, memanglah merupakan amalan yang berat. Lantaran kadang-kadang sebagai seseorang insan, kita kadang-kadang dihinggapi rasa giat serta terkadang rasa malas. Oleh karena itu dibutuhkan kesabaran dalam menyingkirkan rasa malas ini, guna menggerakkan ibadah atau amalan yang bakal diistiqamahi.
Istiqamah tidak bisa direalisasikan tetapi dengan berdasar teguh pada ajaran Allah swt. Allah berfirman (QS. 3 : 101) : ”Bagaimanakah kamu (sampai) jadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan pada kamu, serta Rasul-Nya juga ada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa yang berpegang teguh pada (agama) Allah maka sebenarnya ia sudah di beri petunjuk pada jalan yang lurus. ”
Istiqamah juga begitu berkaitan erat dengan tauhidullah. Oleh karena itu dalam beristiqamah seseorang betul-betul mesti mentauhidkan Allah dari segala suatu hal apa pun yang di muka bumi ini. Lantaran mustahil istiqamah direalisasikan, apabila diimbangi dengan fenomena kemusyrikan, walau cuma fenomena yang begitu kecil dari kemusyrikan itu, seperti riya. Menyingkirkan karakter riya’ dalam diri kita adalah bentuk istiqamah dalam keikhlasan.
Istiqamah akan bisa terealisasikan, bila kita mengerti hikmah atau hakekat dari beribadah maupun amalan yang kita kerjakan itu. Hingga beribadah itu merasa nikmat kita kerjakan. Demikian pula demikian sebaliknya, bila kita rasakan ‘kehampaan’ atau ‘kegersangan’ dari amalan yang kita kerjakan, pasti hal semacam ini jadikan kita gampang jemu serta meninggalkan beribadah itu.
Istiqamah akan begitu terbantu karenanya ada amal jama’i. Lantaran dengan kebersamaan dalam beramal islami, semakin lebih menolong serta memudahkan hal apa pun yang bakal kita kerjakan. Bila kita salah, pasti ada yang menyapa. Bila kita lupa, pasti yang lain ada yang mengingatkan. Tidak sama dengan saat kita seseorang diri. Ditambah lagi, nuansa atau situasi melakukan aktivitas dengan cara berbarengan memberi ‘sesuatu yang tidak sama’ yang akan tidak kita rasakan saat beramal seseorang diri.
Perbanyak membaca serta mengupas tentang keistiqamahan para Nabi, sahabat serta beberapa orang shaleh dalam melalui jalan hidupnya, biarpun beragam cobaan serta ujian yang begitu berat menerpa mereka. Jusrtru mereka rasakan kesenangan dalam melakukan kehidupan yang penuh dengan cobaan itu.
Perbanyak berdoa pada Allah, supaya kita semuanya dianugerahi karakter istiqamah. Lantaran biarpun usaha kita, tetapi bila Allah tak mengizinkannya, tentunya hal itu tak dapat. Buah Istiqamah
Istiqamah mempunyai sebagian keutamaan yg tidak dipunyai oleh beberapa karakter lain dalam Islam. Di antara keutamaan istiqamah yaitu :
Istiqamah adalah jalan menuju ke surga. “Sesungguhnya orang-orang yang menyampaikan : “Tuhan kami adalah Allah” lalu mereka meneguhkan pendirian mereka, jadi malaikat bakal turun pada mereka (dengan mengatakan) : “Janganlah anda terasa takut serta jangan sampai anda terasa sedih ; serta bergembiralah anda dengan (peroleh) surga yang sudah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. 41 : 30)
Berdasar pada ayat diatas, istiqamah adalah satu bentuk karakter atau perbuatan yang bisa menghadirkan motivasi serta pertolongan Allah SWT.
Istiqamah adalah amalan yang paling di cintai oleh Allah swt.
Dalam satu hadits digambarkan : Dari Aisyah r. a., kalau Rasulullah saw. bersabda, ‘Berbuat sesuatu yang tepat serta benarlah kalian (maksudnya ; istiqamahlah dalam amal serta berkatalah yang benar/jujur) serta mendekatlah kalian (mendekati amalan istiqamah dalam amal serta jujur dalam berkata). Serta ketahuilah, kalau siapa saja di antara kalian tidak akan dapat masuk surga dengan amalnya. Serta amalan yang paling di cintai Allah yaitu amalan yang abadi (terus menerus) walau sedikit. (HR. Bukhari)
Berdasar pada hadits diatas, kita juga diperintahkan untuk selalu beristiqamah. Ini berarti kalau Istiqamah adalah pengamalan dari sunnah Rasulullah saw.
Istiqamah adalah ciri mendasar orang mukmin. Dalam satu kisah digambarkan : Dari Tsauban ra, Rasulullah saw. bersabda, ‘istiqamahlah kalian, serta jangan sampai kalian menghitung-hitung. Serta ketahuilah kalau sebaik-baik amal kalian yaitu shalat. Serta tak ada yang bisa melindungi wudhu’ (baca ; istiqamah dalam whudu’, terkecuali orang mukmin.) (HR. Ibnu Majah)
Tanda-tanda orang yang mempunyai karakter istiqomah
Berkelanjutan dalam memgang teguh aqidah tauhidBerkelanjutan dalam menggerakkan beribadah baik mahdoh atau ghoiru mahdoh.Berkelanjutan dalam menggerakkan syariat agama, baik berbentuk perintah ataupun laranganBerkelanjutan dalam bekerja serta berkarya, dengan tulus serta ikhlas lantaran Allah swt.Berkelanjutan dalam memperjuangkan kebenaran serta keadilanAllah swt menjanjikan balasan yang besar pada beberapa orang yang istiqomah.
Komentar
Posting Komentar